Aldy Aldy Author
Title: Di Bank Ini, Kurs Rupiah Sudah Tembus 14.640 per Dolar AS
Author: Aldy
Rating 5 of 5 Des:
         Nilai tukar rupiah menyentuh level 14.500 per dolar AS pada perdagangan Selasa (22/9/2015) yang mana merupakan level terendah dala...
        Nilai tukar rupiah menyentuh level 14.500 per dolar AS pada perdagangan Selasa (22/9/2015) yang mana merupakan level terendah dalam 17 tahun terakhir. Mengutip Bloomberg, Selasa (22/9/2015), nilai tukar rupiah terlihat menyentuh level 14.510 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pukul 11.40 WIB. Sejak pagi hingga siang, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 14.470 per dolar AS hingga 14.510 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah melemah 0,24 persen menjadi 14.486 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya yang berada di level 14.451 per dolar AS. Kurs di BI tersebut biasanya menjadi kurs patokan bagi industri perbankan. Artinya, di bank-bank nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa lebih tinggi namun juga bisa lebih rendah.

Berikut ini daftar nilai tukar rupiah terhadap dolar AS untuk periode 22 September 2015, seperti dikutip dalam situs resmi bank:
Ø  PT Bank Mandiri Tbk mematok kurs beli pada angka 14.325 per dolar AS, sedangkan untuk jual di angka 14.525 per dolar AS.
Ø  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mematok kurs beli di angka 14.390 per dolar AS, sedangkan untuk kurs jual di angka 14.580 per dolar AS.
Ø  PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mematok kurs yang berbeda-beda. Untuk transaksi di e-rate atau transaksi melalui e-channel memasang kurs jual di 14.478 per dolar AS dan kurs beli di 14.498 per dolar AS.

Untuk transaksi di konter atau kantor cabang dipatok 14.640 per dolar AS untuk jual dan beli 14.340 per dolar AS. Adapun untuk transaksi bank note, BCA mematok 14.605 per dolar AS untuk jual dan 14.305 per dolar untuk beli. Sementara itu, PT Bank Panin Tbk mematok jual di level 14.510 per dolar AS dan 14.460 per dolar AS untuk kurs beli.



ESAI


Akhir-akhir ini mata uang rupiah terhadap dollar terus melemah dan tentunya sangat berakibat buruk terhadap perekonomian di Indonesia. Bagaimana tidak ? Nilai rupiah saat ini sudah mecapai di angka 14.640 per dollar. Angka ini bisa semakin bertambah apabila pemerintah tidak cepat mengambil kebijakan yang ampuh agar masalah nilai tukar rupiah ini tidak semakin memburuk. Tentu saja hal ini akan mengakibatkan permasalahan-permasalahan ekonomi di Indonesia dan berdampak negatif bagi industri dalam negeri, seperti mahal nya barang-barang impor, dikarenakan para importir bertransaksi dengan mata uang dollar. Akibat lain yang disebabkan dollar naik adalah banyak karyawan yang terkena PHK oleh perusahaan sehingga angka pengangguran semakin meningkat. Alasan perusahaan mem-PHK-kan karyawan nya ialah karena harga barang baku yang harus di impor suatu perusahaan semakin besar jumlahnya. Untuk itu demi mengurangi biaya produksi, perusahaan memilih untuk mem-PHK karyawan nya daripada harus mengurangi pembelian bahan baku. Tidak sedikit pengusaha-pengusaha yang merasakan akibat dari nilai rupiah yang terus melemah dan mengakibatkan harga produksi juga semakin bertambah.
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar terjadi dikarenakan permintaan akan dollar tinggi. Permintaan dollar tidak hanya terjadi di Indonesia saja ,melainkan seluruh dunia juga membutuhkan mata uang dollar sebagai patokan untuk bertransaksi secara Internasional . Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi dollar terus naik adalah pertama, permintaan akan barang impor yang semakin meningkat otomatis mata uang yang dipakai oleh importir untuk bertransaksi sudah pasti dollar. Untuk itu masyarat diharapkan agar mengurangi permintaan akan barang-barang impor. Kedua, berinvestasi ke negara asing tentu dapat menambah permintaan akan dollar. Dan yang ketiga, berspekulasi dengan cara membeli mata uang dollar. Hal ini otomatis dapat meningkatkan permintaan akan dollar dengan asumsi bahwa dollar yang mereka beli akan terus meningkat dan dapat mereka jual apabila nilai dollar lebih tinggi lagi nilainya. Masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi dollar tersebut naik, dari faktor internal dan faktor eksternal lain nya.
Dalam permasalahan yang pelik ini, pemerintah dan badan-badan yang mengatur perekonomian di Indonesia harus lah cepat tanggap agar rupiah bisa semakin menguat demi mengurangi hal-hal yang dapat mengakibatkan semakin buruknya perekonomian di Indonesia. Upaya yang bisa dilakukan ialah menekan impor dan mendongkrak ekspor. Dengan menekan impor kita bisa mengurangi transaksi menggunakan mata uang dollar dan bisa mengurangi permintaan akan dollar. Masyarakat diharapkan lebih memilih produk-produk lokal yang bisa menguatkan nilai rupiah kita. Lalu dengan meningkatkan ekspor tentu saja bisa memperkuat nilai tukar rupiah kita dan dengan begitu permintaan rupiah kita juga akan terus meningkat.

Daftar Pustaka
http://m.liputan6.com/bisnis/read/2323349/di-bank-ini-kurs-rupiah-sudah-tembus-14640-per-dolar-as 

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top